Sebatas Kata "KITA"
Bagai rintik hujan dan gemercik suara ombak. Engkau datang menjumpaiku saat aku hanya melihat kedepan, bertatapankan awan dan sinar dari cerahnya matahari tenggelam. Engkau hadir menyapa ku, mengajak ku berbicara dan menatap ku sangat dalam seperti lautan. Saat itu, bertemuan yang berujung obrolan asik, seru dan membuat lupa waktu. Di sudut café pinggir pantai engkau dan aku menghabiskan malam bersama, melihat indahnya bintang dan bulan cerah. Entahlah, seperti apa engkau sebenarnya hati ini sudah hanyut dalam kalimat manismu. Dalam prilakumu yang membuatku selalu tertawa dan tertawa hingga sesak sekali. Mendapatkan teman baru selain kopi dan notes. Sungguh, membuat hati yang kosong ini terisi kembali. Saat ku tawarkan engkau kopi, engkau enggan untuk meminumnya. Tak apalah, ku tawarkan minuman lain. Aku selalu dengan note dan sebotol kopi hangat. Saat engkau dan aku bersama rasanya ingin sekali setiap hari begitu dan terus setiap hari. Bagaimana bisa hati ku sudah berlabuh padamu...