Perjalanan Mt. Slamet

Ketika alam menawarkan sisi indahnya, kita mendaki.
Sebelum alam menawarkan sisi buruknya, meletus.

Suka sama alam?suka petualangan?atau suka minum kopi diwaktu malam dengan pemandangan ribuan bintang?
Mungkin, saya adalah orang pertama yang ingin menikmati itu semua. Dengan tenang dan melupakan sejenak kehidupan dihiruk pikuk ibu kota. Saya kali ini melakukan perjalanan ke Mt. Slamet.
Kalau kalian tahu, Mt. Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah atau biasa disebut Atapnya Jawa Tengah dengan ketinggian mencapai 3428Mdpl.

Pada Januari 2016 saya melakukan perjalanan ini dengan kedua teman saya. Jelas memang biasanya mendaki itu rombongan, tetapi kami memilih bertiga saja sudah cukup.
Untuk menuju Mt. Slamet kami memutuskan untuk naik kereta dari Jakarta menuju Purwokerto, kemudian melanjutkan dengan Elf atau Bis yang langsung dapat ke Basecamp Mt. Slamet.
Namun, rencana hanya milik kita dan yang menentukan hanya Allah, kami tertinggal kereta hanya beda hitungan menit. Sungguh mengenaskan, namun kami tidak kehabisan ide. Kami bertolak dari St. Senen dan melanjutkan ke Terminal Pulo Gadung dan naik Bis menuju Prubalingga dan menyambung dengan mobil pribadi menuju basecamp Mt. Slamet.

memulai pendakian dari Jalur Bambangan
Sekitar pukul 02.00 AM kami sudah sampai di basecamp, kebetulan kami mulai pendakian dari Jalur Bambangan, ya sekiranya jalur yang sudah mainstream dikalangan pendaki. Kemudian, kami beristirahat sejenak dan lajut perjalanan pada pukul 06.00 AM mulai mendaki setelah sarapan pagi.
Akhirnya, melewati jalur yang disamping kanan kiri nya banyak hutan pinus. Mulai mendaki dan untuk menuju Pos I pun dengan track yang semakin terjal, jangan khawatir Uang berlaku di Mt.Slamet karena, dari Pos I banyak yang berjualan makanan, mulai dari teh hangat, kopi, gorengan sampai mie dan nasi uduk.

Lanjut dari Pos I ke pos II sampai ke Pos IV kami memutuskan untuk mendirikan tenda. Pukul 21.00 PM kami sudah sampai kepos IV dan cuaca hujan dan sedikit badai, tak urung kami melanjutkan perjalanan untuk mencapai summits dan memutuskan untuk sampai di Pos VIII supaya untuk ke summitsnya gak kejauhan hehehe, mendirikan tenda sendiri dan akhirnya keesokan pagi kami melanjutkan tracking menuju summits Mt. Slamet, jelas saya cukup Jetlag yang sebelumnya gak pernah mendaki untuk takaran Gunung yang agak ekstrem.

saat menuju summits Mt.Slamet
summit Mt.Slamet
Sejenak Istirhat sebelum turun
disebelah kiri plawangan ada pohon dan bergaya ekstrem yoga
Begitulah perjalanan saya menuju Mt. Slamet, senang, sedih bahkan susahnya perjalanan adalah bagian dari pengalaman yang akan kami ceritakan ketika kami tua nanti. Manfaatkan waktumu, untuk melakukan perjalanan dan isilah hari-harimu dengan kegiatan positif.
_AS_

Comments

Popular posts from this blog

Analisa Program Sitkom "Tetangga Masa, Gitu?"

Style Cantik Saat Mendaki Gunung

Pelangi diujung Senja