Posts

Showing posts from January, 2015

HOW TO MAKE A VIDEO JOURNALIST

Image
Setelah gue udah nulis banyak tentang apa aja cita-cita gue sampai bagaimana menjadi seorang jurnalis dan segala macemnya. Setelah membaca artikel sebelumnya tentang bagaimana menjadi seorang jurnalis, dan memahami element of the shoot . Banyak sekali tantangan untuk menjadi jurnalis (yang gak karabitan kaya gue) hehee. Salah satunya gue mau ngasih tahu dulu nih, video jurnalistik itu sebenarnya seperti apa sih? Yes, Video Jurnalistik itu laporan berita yang dipaparkan dalam bentuk gambar gerak (rekaman video), yang kita sering lihat di televisi atau social media youtube . Banyak dari penikmat berita lebih sering untuk menonton televisi dan lihat cuplikan nya dari social media seperti youtube, Instagram , dan lainnya yang perlahan sudah mulai meninggalkan surat kabar. Jelas, penonton butuh dalam bentuk audiovisual. Lalu, apakah peran kita sebagai seorang Video Journalist (VJ) itu penting? Kalau menurut gue, jelas penting karena kita bisa mengabarkan langsung peristiwa secara

Menjadi seorang Jurnalis

Image
Tidak mudah bagi gue untuk menjadi seorang reporter atau video journalist. Iya, mungkin susah nya gue rasain sekarang walau dulu gue berfikir jadi seorang reporter itu GAMPANG cuman On Cam melaporkan udah gitu aja, tetapi ternyata bukan gitu doang hehe. Seorang Jurnalis itu biasanya punya idealism sendiri lah. Entahlah, apa aja gue gak tau, yang gue tau jurnalis itu sebagian waktu nya untuk masyarakat. IYALAH,  Secara lagi lebaran-lebaran harusnya bareng-bareng sama keluarga dia malah melaporkan dari tol cikampek, pas malem tahun baru jurnalis mana ada BBQ Party,pasti nyari berita. Masih mau jadi jurnalis?? Emang enak apa jadi seorang jurnalis? Emang mau gak punya waktu buat hangout, ngegaul bareng temen? Emang mau nanti jadi mrs. Deadline’s? emang mau nanti di tempatin kedalam  pelosok, didaerah konflik yang udah parah banget? Emang mau panas-panasan ngeliput demo? Emang masih mau memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tertindas? masih mau jadi seorang jurnalis?? Semua

IAM NOT AS FILM DIRECTOR, BUT IAM AS?????

Bicara tentang cita-cita pasti semua orang memiliki cita-cita yang berbeda. Kalau ditanya mimpi? Semua orang punya mimpi yang unik, bahkan aneh buat orang lain. Gak kalah penting setiap orang selalu bertanya kalau sudah lulus SMA nanti mau jadi apa? Lanjut kuliah atau memang mau langsung kerja?? Yes, gue salah satu orang yang abis lulus SMA gak tau mau kemana dan gue orang yang gak tau kalau sudah lulus semua nya mau jadi apa. Cita-cita gue kalau ditanya dari SD sampe SMP satu cuman pengen banget jadi GURU… yeeaaah,,, tapi guru yang beda dari yang lainnya. Sempet kepekiran pas SMA gue pengen jadi sutradara film abis keren aja gitu gatau aura dari sosok sutradara apa lagi sutradara cewek, jelas beda banget dan pasti jarang deh sutradara cewek. Gue gak punya bakat kaya yang orang lain punya entahlah, bakat gue dari SMA cuman ngerusuh, ngecengenin orang dan segala macemnya. Jelas bakat terpendam gue pastinya jadi artis yang gak kesampean ampe sekarang. HAHAHAHa Setelah Lulus SMA

Belajar dari Film SENYAP (The Look of Silence)

Image
Judul : SENYAP (The Look of Silence) Durasi : 98 Menit Tahun Produksi : 2014 Produser : Final Cut for Real Sutradara : Joshua Oppehheimer Film dokumenter ini bercerita mengenai seorang laki-laki yang mencari tahu pembunuh kakaknya. Empat puluh tahun lebih telah berlalu, Adi Rukun dan ibunya yang sudah lansia masih memendam kepedihan dari tragedi pembantaian massal tahun 1965 di Indonesia. Kakak Adi adalah salah seorang korban pembantaian di Sumatera Utara. Bagian pertama ada cuplikan saat Adi bertanya kepada Mamak, “Bagaimana perasaan Mamak hidup dekat dengan pembunuh anak Mamak?” Mamak adalah saksi hidup penculikan dan pembantaian Ramli pada Peristiwa September 1965. Setelah disiksa, Ramli masih sempat pulang dengan usus terburai. Mamak ketakutan dan menyembunyikannya di dalam rumah. Keesokan pagi, beberapa tentara menjemput Ramli dengan mobil untuk “diobati”. Itulah terakhir kali Mamak melihat putranya. Adi, yang tak lain adalah adik kandung Ramli, memu

Masih terjaga buat "kamu" Wahai Senja

Image
Selamat pagi senja.. kata kata yang selalu ada saat dia mengirimkan message. Pas buka message dikasih foto yaa ini fotonya. Pertama, foto ini yang bikin senyum-senyum. Tapi dari ini juga foto yang membuat semuanya berubah. Mungkin menganalisa senja lebih mudah dibandingkan menganalisa gestur gimmick kamu. Mungkin aku belum paham dengan karakter kamu. Aku hanya bisa berfikir subjektif aja sama kamu. Iya saat dimana kita memutuskan untuk berjumpa dan candy light dinner diiringin lantunan musik jawa-bali dengan atmosfer yang romantic. Mungkin mengenalmu sudah sejak lama. Tak pernah terlintas saat itu buat menantapmu, menemanimu, bahkan duduk berada disampingmu. Kamu itu layaknya hujan dikala siang hari yang terik. Bagaikan awan yang melindungi matahari dari panasnya bumi. Gambarmu, memberitahukan tatapanmu yang peka terhadapku, gimmick yang sperti seseorang yang sedang menanti sebuah jawaban. Menunggu dan menjaga seseorang yang kamu cintai. Namun, sedikit memberikan kesan yang

Qoutes Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Image
Novel  Karya Buya Hamka yang di filmkan.... "Walaupun kamu pergi, jiwamu akan selalu dekat dengan jiwaku. ” “ Jangan pernah bersedih. Jangan putus asa. Cinta itu bukan memakan hati, bukan membawa tangis, bukan membuat putus asa. Tetapi cinta itu menguatkan hati, menghidupkan pengharapan. ” “ Kau yang sanggup menjadikan saya seseorang yang gagah berani. Kau pula yang sanggup menjadikan saya sengsara selamanya. Kau boleh memutuskan pengharapanku. Kau pun sanggup membunuhku. ” “ Hati saya dipenuhi cinta kepada kau. Dan biar Tuhan mendengarkan bahwa engkaulah Zainudin yang akan menjadi suamiku kelak, bila tidak di dunia, kau lah suamiku di akhirat. ” “ Carilah kebahagiaan kita. Kemana pun engkau pergi, saya tetap untukmu. Jika kita bertemu kelak, saya akan tetap bersih dan suci untukmu, kekasihku. ” “ Dengan surat kita lebih bebas menerangkan perasaan. ” “ Tanganmu akan ku gandeng, dari hayatku, sampai matiku. ” “ Semuda ini usiaku, sud