Masih terjaga buat "kamu" Wahai Senja
Selamat pagi senja.. kata kata yang selalu ada saat dia
mengirimkan message. Pas buka message dikasih foto yaa ini fotonya. Pertama,
foto ini yang bikin senyum-senyum. Tapi dari ini juga foto yang membuat
semuanya berubah. Mungkin menganalisa senja lebih mudah dibandingkan
menganalisa gestur gimmick kamu. Mungkin aku belum paham dengan karakter kamu.
Aku hanya bisa berfikir subjektif aja sama kamu. Iya saat dimana kita
memutuskan untuk berjumpa dan candy light dinner diiringin lantunan musik
jawa-bali dengan atmosfer yang romantic.
Mungkin mengenalmu sudah sejak lama. Tak pernah terlintas
saat itu buat menantapmu, menemanimu, bahkan duduk berada disampingmu. Kamu itu
layaknya hujan dikala siang hari yang terik. Bagaikan awan yang melindungi
matahari dari panasnya bumi. Gambarmu, memberitahukan tatapanmu yang peka
terhadapku, gimmick yang sperti seseorang yang sedang menanti sebuah jawaban.
Menunggu dan menjaga seseorang yang kamu cintai. Namun, sedikit memberikan
kesan yang unik dengan warna black and white dibagian foreground nya. Seperti
ada sesuatu yang tersembunyi dibalik warna itu.
Tapi entah, kamu memberikan
warna cerah didepan, warna kebahagian, yang dibalik warna hitam putih selalu
ada warna lain yang menyenangkan. Karena hidup terkadang hanya hitam dan putih
mungkin dengan adanya aku dan adanya kamu membuat hidup kita lebih bermakna.
Lebih hidup, lebih nyata dan lebih berwarna. Karena semua hidup yang kita
jalanin akan penuh warna. Aku suka sekali saat kamu menantapku dalam, saat kamu
memegang tanganku, dan saat kita berbincang bersama. Saat kita berjumpa, itu
semua adalah anugerah Tuhan yang kasih kepadaku. Mungkin hanya aku yang masih
belum bersyukur terhadap anugerah tuhan itu. Aku ingin bersamamu, berjalan ada
disampingmu, melihat indahnya senja bersamamu, menikmati hari bersamamu. Movie
marathon seharian sama kamu, rasa nya ingin menahan waktu dan tetap bersamamu,
menahan waktu agar tidak bisa melihat kamu pergi.
Namun, apakah aku dapat menahanmu pergi? Semua yang datang pasti pergi, tetapi tidak buat kamu. Yang selalu ada untukku, yang bertahan untuk tetap disampingku. Entahlah, sampai kapan kau kuat untuk bertahan dalam keadaan seperti ini. Menikmati hidup bersamamu sampai senja sudah tidak menggantung indah, sampai langit meneteskan air hujan yang deras, sampai langit sepi tanpa ada bintang dan bulan. Apakah kau tetap ingin bersamaku?
Perasaan yang selalu membawa diriku dalam dekapanmu, mungkin
sampai saat ini kita takkan dapat bersatu.. layaknya seorang kekasih, namun
bagaikan kopi dan the kita bersama. Hanya foto yang selalu membuat ku tersenyum dalam doa. Foto
yang membuatku menangis dalam gelap.
" Engkau layaknya bulan tetapi aku menunggu matahari. Engkau layaknya embun yang selalu ada didaun pepohonan tetapi hanya sehabis hujan. Engkau layaknya angin yang selalu berhembus disetiap hela nafas ini. Engkau layaknya pelangi yang selalu ku nanti sehabis hujan. Bagai kopi dan teh kita menghabiskan hari-hari kita bersama".
Comments
Post a Comment