Untukmu, calon imamku nanti



Waktu berputar begitu cepat, tak kala memberhentikan jarumnya menuju ke hatimu. Ke pelabuhan terakhir aku untuk mengarungi kehidupan bersamamu.

Mungkin saja aku ini bukan perempuan impianmu atau mungkin saja aku bukan perempuan yang kau inginkan. Namun, Kali ini aku akan menceritakan sedikit impianku yang akan ku wujudkan bersamamu, wahai imamku.

Pertama yang akan aku ucapkan kepadamu terimakasih telah memilihku untuk menemani kehidupanmu kelak.

Banyak hal yang aku ucapkan kepadamu, terlebih tentang latar belakang hidupku yang tidak banyak orang tahu. Ketika kamu memilihku seharusnya kamu tahu resiko yang akan kamu hadapi nanti. Impian yang akan kita rajut bersama dengan indah.

Imamku, aku hanya seorang perempuan dan aku menyadarinya aku harus tetap patuh dan taat terhadap perintah-Nya serta kepadamu tanpa terkecuali. Aku mungkin perempuan yang masih awam untuk mengenal arti hidup bersama. Aku yang memiliki impian tetap ingin bekerja saat berkeluarga. Aku yang ingin memiliki usaha dan tetap berkarier. Aku yang bercita-cita memiliki yayasan untuk anak-anak yang terlantar. Aku? Aku terlalu banyak mimpi hingga aku melupakan hakikatku sebagai perempuan sebenarnya.

Aku hanya perempuan yang tidak jago masak ataupun menyeduh kopi. Aku tipekal perempuan yang sedikit cuek dan diam. Terlebih dihadapanmu aku mendadak mati kutu. Aku yang hobinya diluar rumah dan jarang ada dirumah. Apakah engkau yakin ingin menjadikanku pendamping? Hal-hal seperti itu yang selalu membuatku takut.

Aku perempuan yang menyukai hujan dan senja. Aku yang ingin hidup jauh dari keramaian ibu kota. Aku yang ingin hidup dengan memberikan pengalaman dan inspirasi kepada perempuan-perempuan lain disana. Ketika kamu memilihku, ku harap kamu yakin dapat membahagiakanku. Ku harap engkau dapat menjadi imam sekaligus guru yang paling terbaik untukku. Wlaupun hanaya harapanku saja, namun semoga engkau dapat memenuhi harapan dan membuatnya menjadi kenyataaan.

SNJ

Comments

Popular posts from this blog

Analisa Program Sitkom "Tetangga Masa, Gitu?"

Style Cantik Saat Mendaki Gunung

Pelangi diujung Senja