Nikmatnya Nasi Kapau dikala Senja menuju Pagi

Nasi Kapau itulah yang menjadi cerita kali ini, mungkin dari kalian ada beberapa yang mengetahui tentang Nasi Kapau ini. Yaa.. sekarang saatnya saya untuk menceritakan tentang Nasi Kapau khas Bukit tinggi, kalau di Jakarta kita dapat menjumpai Nasi Kapau ini di Kawasan Kramat Raya, Senen persisnya dekat bioskop Grand. Banyak sekali warung tenda yang menjejerkan masakan khas Bukit tinggi ini. Layaknya, seperti Nasi Padang yang biasa kita jumpai dibeberapa sudut ibu kota. Namun, Nasi Kapau ini saat nikmat dan berbeda dengan nasi Padang lainnya. Jelas sekali, buat anda para pecinta kuliner tertutama kuliner pedas nasi kapau ini cocok sekali untuk dicoba.

Disaat Senja menggantung indah, hiruk pikuk kendaraan mulai padat dan lampu jalanan mulai menyala, saat inilah warung Nasi Kapau ramai dikunjungi oleh para penikmatnya. Nasi Kapau ini sangat cocok disantap dikala senja, sehabis melakukan kegiatan dan rutinitas yang padat. Berbagai kalangan pun hadir untuk menikmati lezatnya Nasi Kapau, terutama para pegawai yang baru saja pulang kantor biasanya mampir untuk menikmatinya.

Jika kita berkunjung ke Jalan Kramat Raya, Senen ini sangat banyak warung nasi Kapau. Sekarang tinggal memilih saja biasanya menu yang terlihat lebih banyak dan lengkap itulah yang menjadi incaran pelanggannya. Saat kita datang pedangang menyambut dengan baik dan sopan menjadi kenyamanan saat kita menyantap hidangan nasi Kapau. Tidak hanya itu, sesekali para pengamen menyanyikan lagu khas Minang.

Kalau sekarang, nasi Kapau sudah mulai buka dari pukul 13.00 WIB siang sampai dengan 03.00 WIB pagi dini hari. Terlebih saat bulan Ramadhan Nasi Kapau sangat ramai dikala senja menuju pagi untuk menemani para penikmatnya saat berbuka puasa dan bersantap sahur.  Nasi Kapau juga bisa menjadi santap siang, karena dengan hadir lebih cepat dan membuat makan siang anda terasa nikmatnya. “Namun, sejak penertiban dilarang parkir sembarangan di bahu jalan kalau siang hari agak sepi, mungkin karna orang-orang takut pada dishub dan lainnya, padahal mah gak ada dishub yang selalu datang”, ujar Uda Aldo salah satu pemilik warung nasi Kapau.

Cara penyajiannya pun sangat unik, seluruh masakan ditata sedemikian rupa sepanjang meja. Tanpa menggunakan etalase, agar makanan mudah diliat oleh penggunjung. Semua lauk tertata rapi, olahan makanan yang tersusun mencapai 20 jenis pilihan bahkan lebih. Ditempatkan diwadah yang besar kemudian disusun mengelilingi pedangangnya. Sampai diperlukan sendok lauk bertangkai panjang karena banyaknya sajian sehingga letaknya tak dapat terjangkau dengan sendok biasa.

Banyak sekali keunikan lainnya, seperti saat kita menuju salah satu warung tenda nasi Kapau Uda Aldo yang menyediakan banyak menu masakan Minang dalam memanjakan lidah pengunjung yang datang. Seperti kepala kakap, ayam bakar dan ikan bakar, gulai tunjang, gulai gajeboh, bebek goreng cabai hijau, Gulai Nangka Muda, Gulai Daging Cincang, Gulai Ikan, Kikil, Dendeng Daging, dan Sayur-mayur seperti campuran kol, Rebung Muda, Kacang Panjang. Itulah menu yang sedikit berbeda diantara rumah makan Minang lain.

uda Aldo saat sedang diwawancara

Seperti yang dilakukan Uda Aldo, salah satu pemilik warung nasi kapau murni Uda Aldo asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini yang sudah memulai usaha nya sekitar 10 tahun, yang menjadi generasi kedua untuk melanjutkan warung nasi Kapau ini. “Banyak menu yang beragam disini, seperti Gulai Tunjang itu yang terbuat dari santan dan berisi kaki sapi atau urat kaki sapi, sedangkan Gulai Gajeboh itu daging sapi muda yang diracik dengan berbagai bumbu rempah”, ungkapnya.


Menurut Uda Aldo, “variasi menu lebih banyak, dan menu andalan itik cabe ijo yang jarang ada di restoran Minang, apa lagi soal rasa sepertinya tidak kalah enak dengan restoran Minang lainnya, dengan harga kisaran Rp 15 ribu rupiah sampai dengan Rp 20 ribu rupiah bisa dapat dinikmati di warung nasi kapau murni uda Aldo”.

Selain rasa makanan yang lebih sedap, masakan Kapau biasanya terlihat lebih berlumur bumbu rempah dan lebih kental. Tapi itulah yang menimbulkan rasa sedap dan gurih bila dibanding masakan Minang pada umumnya. Bisa dibilang sejenis tapi tak sama dengan masakan Minang lainnya, bersantan, banyak macam rempah, tak lupa ciri khas Kapau adalah rasa lebih pedas bila dibanding masakan di restoran Minang lainnya.

“Nasi kapau itu memiliki banyak menu, gak bakalan bosen untuk makan di nasi kapau. Apalagi rasa nasi Kapau lebih enak dari restoran Minang lainnya lebih nikmat aja rasanya bumbu dan rempahnya”, ujar Andika salah satu pengunjung nasi Kapau.

Kemudian, “ saat kita memesan satu piring Nasi Kapau, meskipun hanya memesan dengan satu jenis lauk dan satu jenis sayur, pedagang akan selalu menambahkan beberapa bumbu atau potongan kecil dari jenis lauk lain misal bumbu rendang atau remah gulai daging, Inilah bonus untuk dapat mencicipi masakan lain meskipun hanya diberi seujung sendok dari setiap olahan” , ujar salah satu penggunjung.

Banyaknya warung nasi Kapau yang dapat memanjakan lidah para penikmatnya, tak kalah enak dengan restoran padang lainnya. Tetap, menjadi juara masakan minang ini nasi Kapau dengan menu yang lengkap dan banyak pilihan membuat kita penasaran untuk menyicipinya. Bumbu khas bukit tinggi yang sangat menggugah selera. Dikala senja menikmati kelezatan Nasi Kapau yang diiringin pengamen jalanan dengan lagu khas minang, tentu sangat syahdu dan membuat kita serasa ada di Minang. Senja menggelayut indah sampai tenggelam dan langit menjadi gelap dipenuhi bintang dan ditemanin bulan Nasi kapau masih tersaji menunggu kalian untuk menyicipinya.AS


Comments

  1. Ini tempat makan paling cocok dikantong pas jaman smp, sampe skrng masih sering beli situ pas bulan puasa hehe

    ReplyDelete
  2. Terima kasih kepada Saudari Atika Soraya,yg telah Mempromosukan Rumah Makan sy,semoga ini menjadi referensi untuk warga DKI dan sekitar y ,yg akan berkunjung ke tempat saya,TLP 081905839362

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Analisa Program Sitkom "Tetangga Masa, Gitu?"

Style Cantik Saat Mendaki Gunung

Pelangi diujung Senja