STORY ABOUT COFFEE AND MILK
Part 1
Aku adalah kopi yang sangat pahit. Sama seperti
kehidupan ku dimana aku melalui hari-hariku dengan penuh kepahitan. Entah hari
ini rasanya menghilangkan semua kepahitan itu. Dimana aku harus mencari sedikit
kemanisan untuk kehidupanku. Aku lelah dengan rasa pahit ini. Rasa yang selalu
mendampinginku setiap saat. Ya, untuk mengubah pait ini ku beranikan diri untuk
memasuki suatu komunitas, suatu lingkungan baru dan berharap akan menghilangkan
rasa pahit ini. Entah kenapa aku ingin rasanya mengenal lebih jauh tentang
komunitas itu. Komunitas yang berbicara tentang film. Yaap akhirnya aku pun
bergabung dalam komunitas itu yang lumayan banyak para anggotanya. Ak sangat
menikmati suasana dalam komunitas itu.
Disitu aku mengenal susu. Ia adalah
orang yang gagah dan berwibawa. Senang bisa bertemu dengan dia, susu sebut saja
lah dia. Sudah lama berkenalan kita hanya saling menatap walaupun beberapa kali
saja. Entah kenapa jarang sekali aku berkomunikasi dengan susu, kita hanya
beberapa kali berkomunikasi ya itu pun membahas hal yang berkaitan dengan film
saja. Tanpa aku sadari komunitas itu sudah sangat nyaman bagiku, disana aku
bisa mengenal sudut pandang para orang lain. Perlahan aku menjalankan rutinitas
ku yang baru dimana aku mendapatkan ilmu baru, teman baru dan kegiatan mencari
ide-ide yang simple but amazing. Aku hanya mengangap susu adalah senior ku
saja. Tetapi perlahan waktulah yang menghantarkan aku untuk selalu
berkomunikasi dengan susu.
Yaaap garagara sebuah buku yang aku pinjam dari susu
dan disitulah aku mulai mengenal susu. Ternyata dia adalah sosok yang sangat
ramah,baik dan humoris. Sungguh heran rasanya bisa sering berkomunikasi dengan
dia, walaupun embel-embelnya membicarakan soal film lagi film lagi. Berawal
dari disitulah kita saling mengenal, senang memiliki teman baru yang tidak bisa
ku pungkiri orang yang selalu membuatku hidup kembali adalah susu. Ya susu dan
dia lah orangnya. Dia lah yang semangat diantara yang lain antusias dalam
membicarakan film. Susu lah mengusulkan aku untuk menjadi sutradara film dalam
suatu tim.
Mulai lah kita lebih dekat dekat dan sangat dekat. Kita suka
berdiskusi bareng mengenai film dan hobi travelling, karena aku dan susu
memiliki hobi yang sama walau dia suka pemandangan sawah hijau sedangkan aku
lebih suka suasana birunya air laut dan suara gemerik ombak tetapi tidak
menghalangi aku dan susu menjadi semakin bertambah dekat. Yaap banyak sekali
yang susu ceritakan kepada ku entah pengalaman dia berkutik didunia film dan
yang lainnya. Senang ya bisa kenal dengan mu entah ada angin apa yang membawa
aku berada disamping mu skrg.
Aku heran beribu heran kenapa aku bsa dekat
dengan mu. Hanya sebatas teman yang ku harapkan kepada susu. Teman yang selalu
membuat aku tersenyum dan ternyata dia lah yang membuat manis dalam harihariku.
Berjalan beringinan disampingmu itu ya tak pernah ku duga. Tepatnya dialah yang
membuat ku nyaman berada dimana pun bahkan disampingnya pun aku sangat nyaman.
Hari berlalu menghantarkan ku semakin dekat dengan susu. Kita pernah beberapa
kali bertemu dan bercanda disuatu tempat yaa itulah perpus yang menjalinkan aku
semakin akrab dengan dia. Hari-hari ku akan lebih bermakna seandainya susu
selalu disampingku. Tetapi susu sudah memiliki tambatan hati. Aku selalu
berfikir tidak mungkin susu menemani ku setiap saat. Yaa karena dia hanya
sebatas teman ku saja, tetapi tak ku pungkiri rasa suka dan tertarik pada nya
pun ada, bagaimanapun aku harus membuang jauh-jauh rasa itu semua kpda susu.
Yaa tetapi aku memiliki perasaan bahwa susu pun suka dengan aku yaa atau hanya
aku yang geer saja atau pede mungkin.
Serta disitulah aku berfikir untuk
menjauh dari nya rasa ini akan hilang begitu saja ketika aku melupakan moment2
manis yang dia berikan. Namun, dia selalu memberikan harapan kepada ku seolah2
dia pun suka dengan ku. Yaa aku selalu berfikir untuk tidak merusak hubungan
dia dengan kekasihnya. Suatu saat susu bercerita tentang hubungannya bersama
kekasihnya. Yaa aku hanyalah mendengarkan dan memberikan beberapa solusi kpada
nya. Bagaimanapun aku hanya sebatas teman dengan susu. Tak berharap lebih untuk
menjadi kekasih susu. Sebab bnyak hal yang sudah ku ketahui tentang dia. Lagi
lagi waktu yang mempertemukan kita untuk bergurau dan saling melengkapi. Ak dan
susu pun seperti teman yang sudah amat dekat walaupun aku hanya sebentar
mengenalnya. Susu mengajak ku menonton bioskop, kebetulan film yang kita nonton
ya tidak jauh dr drama percintaan yang cukup tragis kalau menurutku. Hari-hari
semakin menghantarkan ku kepada kamu susu yaa hanya disamping susu lah aku
menikmati kebahagiaan, banyak sekali yang harus ku ungkapkan kepada km susu
betapa berartinya kamu untukku.
Suatu saat susu pergi mengajakku untuk berpetualang ke pasar senen dimana kita seperti pasangan sejoli. Berkutak katik kita di sana berbelanja beberapa potong kemeja dan yaa sehabis itu kita lanjutkan perjalanan menuju kota tua. Yang menurutku disini lah tempat aku dan susu menikmati manisnya hidup aku sangat bahagia berada dismpingnya. Indahnya menikmati sore hingga malam berdua dikota tua salah satu wisata yang cukup ramai, susu banyak bergurau dan beberapa kali membuat aku selalu tertawa berbahak-bahak.
Suatu saat susu pergi mengajakku untuk berpetualang ke pasar senen dimana kita seperti pasangan sejoli. Berkutak katik kita di sana berbelanja beberapa potong kemeja dan yaa sehabis itu kita lanjutkan perjalanan menuju kota tua. Yang menurutku disini lah tempat aku dan susu menikmati manisnya hidup aku sangat bahagia berada dismpingnya. Indahnya menikmati sore hingga malam berdua dikota tua salah satu wisata yang cukup ramai, susu banyak bergurau dan beberapa kali membuat aku selalu tertawa berbahak-bahak.
Indah suasana sore hari dengan mu susu sungguh moment manis denganmu walaupun kamu bukan milikku.
Comments
Post a Comment